Sabtu, 14 November 2009

"Menata Hati"

Akhir-akhir bangsa kita sedang dilanda penyakit menyalahkan orang lain. "Lempar batu sembunyi tangan" kata orang-orang bijak. Bagaimana tidak. Institusi Kepolisian dan Kejaksaan disinyalir membangun kompromi untuk menghancurkan institusi KPK, yang sudah lumayan keras dalam memerangi penyakit suap-menyuap dan korupsi.

Tapi apa yang kita saksikan sekarang adalah bangsa kita sedang dikuasai oleh kekuatan kegelapan. Sementara kekuatan terang sedang dihalang-halangi atau kalau perlu dihancurkan. Ngeri. Kita semua tahu bahwa kekuatan kegelapan adalah kekuatan yang membahayakan kelangsungan hidup manusia Indonesia, bahkan kelangsungan hidup negara Indonesia. Tetapi sayang, hawa nafsu akan uang (materi) membutakan mata para penegak hukum kita.

Demi uang, negara dipertaruhkan. Demi uang, jatidiri diperjualbelikan. Demi uang, kesucian diri digadaikan.

Karena itu, kita butuh menata hati kita agar ia mengarahkan kita pada kebenaran dan kebaikan. Hati kita perlu ditata sedemikian rupa agar memancarkan terang bagi tindakan dan perilaku kita setiap hari. Hati yang terang akan menerangi apa yang akan kita kerjakan. Benar atau tidak.

Jadikan hati anda penuh berkah. Tatalah hati anda agar menghasilkan kebaikan. Siramilah hati anda dengan kasih dan pengorbanan, perjuangan dan pengabdian.

Tidak ada komentar: