Selasa, 07 Oktober 2008

KEHIDUPAN

Kehidupan adalah anugerah yang paling istimewa dalam seluruh bingkai jagad raya ini. Adanya kehidupan menghiasi dan mewarnai dunia dengan berbagai aktivitas yang diperankan oleh setiap makhluk hidup, baik yang besar maupun yang kecil. Peran yang dimainkan oleh setiap makhluk menunjukkan bahwa masing-masing makhluk dirancang dan diciptakan untuk perannya masing-masing. Setiap makhluk tidak ada yang sia-sia bagi dirinya sendiri, kecuali dia menyia-nyiakan hidupnya. Kehidupan yang disia-siakan berarti kehidupan yang gagal dan sudah berakhir - menemukan tahap finalitas.
Hidup kita bukanlah milik kita, tetapi milik Allah. Kehidupan sebagai anugerah Allah harus dimanfaatkan sedemikian rupa dengan mengingat bahwa: (1) kehidupan begitu singkat. Hidup yang singkat dirancang oleh Allah supaya kita gunakan sebaik mungkin untuk mendesain dunia menjadi rumah-rumah kehadiran dan kediaman Allah. Kehidupan adalah penugasan sementara dari Allah. (2) Bumi hanyalah tempat kediaman sementara. Bumi yang ada bukanlah milik kita, tetapi tempat kita numpang hidup dan berkembang. Bumi hanyalah sekedar ada, sebagai medium kita untuk tumbuh dan berkembang.
Kehidupan bersama bumi hanyalah sesaat-sementara, tetapi kehidupan bersama Allah adalah kekal. Karena itu gunakanlah bumi untuk memuliakan Allah, supaya "Allah menjadi segala dalam segala." Allah menjadi Raja di atas seluruh muka bumi. Allah menjadi Raja Semesta Alam.
Masalahnya adalah bagaimana kita memuliakan Allah dalam kehidupan kita yang singkat ini? Menurut saya, kita dapat memuliakan Allah dengan cara:
1. mengasihi setiap orang. Mengasihi adalah tanggung jawab kita sebagai anak-anak Allah yang dikasihi-Nya. Yohanes mengingatkan kita bahwa "...kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut." (1 Yoh 3: 14). Demikian juga ditegaskan oleh santo Paulus: "... terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah." (Rm 15: 7).
2. menjadi seperti Kristus. Hidup kita dengan segala suka dukanya perlu dikembangkan sejalan dan serupa dengan Kristus, yaitu rela berkorban demi kemuliaan, kebahagiaan, dan keselamatan orang lain. Hidup kita perlu dijiwai dan dikuasai oleh Roh Kristus. Kita perlu menghidupi karakter Kristus dalam seluruh hidup kita.
3. melayani setiap orang dengan karunia-karunia yang kita miliki. Allah mendesain kita dengan talenta yang khas dan unik, yang tidak dapat digantikan oleh apa pun dan siapa pun juga. Kita harus melayani setiap orang dengan kemampuan yang kita miliki. Allah tidak menuntut lebih. Pelayanan yang kita lakukan dimaksudkan untuk kebaikan orang lain, bukan untuk popularitas diri sendiri. Seperti Yesus melayani setiap orang demi keselamatan dan kebahagiaan mereka yang dilayani. Jadi fokus pelayanan kita adalah kebahagiaan dan keselamatan orang yang kita layani, supaya dengan demikian Allah semakin dimuliakan.
4. mewartakan Dia kepada dunia. Allah menghendaki kita menjadi pionir-pionir dalam menyebarluaskan nama-Nya ke seluruh dunia. Seperti yang diperintahkan kepada kita: "pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil." Mewartakan Allah berarti menjadikan Dia sebagai yang utama dalam tujuan hidup kita.
Kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan yang diserahkan, digerakkan, dan dijiwai oleh Roh Kristus Yesus. Dialah jalan, kebenaran, dan kehidupan. Ad maiorem Dei gloriam.

Tidak ada komentar: