Selasa, 07 Oktober 2008

MENARI


Menari adalah salah satu aktivitas seni yang sangat digemari di Bali dan juga di beberapa Propinsi atau bahkan negara lain. Menari berarti menggerak-gerakan anggota tubuh kita, seperti tangan, kaki, pinggul, atau mata sesuai dengan irama musik yang mengiringinya.
Menari membutuhkan keterampilan mengolah raga, mengolah rasa, dan juga mengolah emosi. Karena dalam menari, seluruh anggota tubuh kita terlibat secara total (totalitas) dalam alunan gerak yang dimainkan. Menari juga berarti bermain dengan tubuh yang disertai alunan atau irama musik.
Berkaitan dengan itu, Driyarkara pernah berujar: "bermainlah dalam permainan, tetapi permainan jangan dimain-mainkan." Menari membutuhkan ketotalitasan diri-keseluruhan diri-diri yang utuh (jiwa-raga).
Menari menggambarkan betapa integralnya diri kita dengan gerak dan irama musik pengiringnya. Ibaratnya tubuh kita "lebur" dalam keseluruhan gerak yang ditarikan. Sehingga sang penari menjadi "pribadi lain", yaitu "pribadi tarian yang diperankan." Artinya sang penari tidak menampilkan dirinya yang otentik, tetapi menampilkan peran yang dimainkan. Sang penari meninggalkan karakter dirinya dan memainkan karakter yang ditarikan. Terjadi "transformasi diri", yaitu dari diri yang otentik ke diri yang diperankan.
Hal ini hanya bisa terjadi, ketika sang penari tidak main-main dalam memerankan gerak tari yang ia mainkan. Namun ia tetap bermain dengan tubuhnya: gerak ke sana kemari sesuai dengan alunan irama musik yang mengiringnya. Menari adalah gerak aktif-transformatif yang mengarahkan sang penari pada tujuan yang tertinggi, yaitu membahagiakan para penonton yang menontonnya. Inilah nilai kehidupan yang sering dilupakan.
Bagaimana dengan kita? Setiap hari kita menari dengan aktivitas harian kita: bekerja, baik di rumah maupun di kantor. Sudahkah kita mencurahkan seluruh kemampuan diri kita dalam 'menari' di kantor atau di rumah, sehingga setiap orang yang mengalaminya (melihatnya) memeroleh kebahagiaan, seperti Yesus yang menyerahkan seluruh diri-Nya untuk kebahagiaan dan keselamatan kita? Yesus "menari" untuk kita. Tarian-Nya menebus dan menyelamatkan kita.
Mari kita "menampilkan" karakter Kristus dalam hidup kita, seperti seorang penari yang menampilkan karakter tarian yang ditarikan. Kita mentransformasi diri kita yang lemah menjadi pribadi yang kuat, yang masuk dan tinggal bersama pribadi Yesus - yang mengundang setiap "orang yang letih, lesu dan berbeban berat untuk menerima kelegaan." Kita "menarikan" karakter Kristus dalam ketotalitasan hidup kita.
Mari kita "menarikan" iman kita akan Yesus ditengah-tengah dunia agar dunia bahagia dan selamat. Dengan berujar bersama rasul Paulus : "... aku telah melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Fil 3:14).

Tidak ada komentar: