Pergumulan Yakub dengan Laban, pamannya, membuka kesadaran kita bahwa hidup bersama orang lain membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang tiada henti. Perjuangan dan pengorbanan Yakub bermuara pada penemuan CINTA SEJATINYA PADA RAHEL, gadis cantik, putri pamannya.
Untuk mendapatkan cinta sejati itu, Yakub harus melewati beberapa ujian atau tantangan yang ditawarkan oleh pamannya. - mirip sayembara kerajaan -. Pertama: Yakub harus bekerja tujuh tahun lamanya untuk Laban. Kedua: Yakub harus mengorbankan perasaannya karena ia dihadiahi Lea, kakak Rahel. Ketiga: Yakub harus bekerja tujuh tahun lagi.
Perjuangan dan perngorbanan untuk menemukan cinta sejati memang bukanlah perkara mudah. Banyak rintangan yang siap menghadang. Mungkin itulah cara Tuhan untuk menguatkan dan menguji kekuatan dan kesejatian sebuah cinta.
Menghadapi tantangan itu,- yang oleh Yakub dianggap tidak fair - tidak membuat Yakub putus asa. Ia malah teringat akan apa yang telah ia lakukan bersama dengan Ibunya, yaitu menipu Iskhak, ayahnya, dan mengambil hak kesulungan dari Esau. (Ibaratnya sang penipu kena tipu). Yakub tetap menyelesaikan tantangan itu.
Pertanyaannya, apa yang dapat kita pelajari dari Yakub untuk hidup beriman kita?
Pertama, kesetiaan. Menjadi pribadi yang setia terhadap pasangan, keluarga, dan juga terhadap tugas-tugas yang dipercayakan kepada kita membutuhkan semangat kerendah-hati-an. Kita hendaknya menjadi diri yang menyerahkan cinta kita hanya kepada yang pilihan yang terbaik (perbuatan baik, sikap baik, tutur kata yang baik, dll). Kesetiaan adalah taruhan hidup yang tidak ternilai harganya. Jadi, JADILAH PRIBADI YANG SETIA SAMPAI AKHIR PADA PILIHAN KITA (pasangan, iman, kebaikan).
Kedua, pengorbanan. Kesetiaan yang kita perjuangkan membutuhkan pengorbanan dan sekaligus pengendalian diri yang tinggi. Kita berani berkorban bukan karena kita senang dikorbankan, tetapi karena kita ingin meraih yang terbaik seperti Yakub. Kita belajar borkorban untuk sesuatu yang baik dalam hidup kita.
Ketiga, menepati janji. Perjanjian yang kita adakan dengan Tuhan dan sesama hendaknya kita tepati. Sebagai orang beriman kita mesti menjadi pribadi yang anggun dengan Tuhan dan sesama.
"Kesetiaan, pengorbanan, dan tepat janji akan menghantar kita pada penemuan cinta yang sejati, seperti yang dialami oleh Yakub. Rencana dan berkat Allah akan mengalir terus melalui berbagai macam cara. Sebab Allah mendengarkan, melihat, dan memerhatikan apa yang kita kerjakan..... semoga apa yang kita kerjakan semakin memuliakan nama Tuhan, kita Yesus Kristus..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar