Senin, 30 Mei 2011

Percaya tanpa Melihat

Dalam Yoh 12: 44-50, ada dua kata penting: “Percaya” dan “Melihat” Untuk mendalami dua kata ini baik kita melihat dan mencermati kisah berikut:

1) Koran kompas hari ini menurunkan berita: Surga atau kehidupan kekal itu Cuma dongeng (Stephen Hawking).
• Kematian terjadi setelah otak berhenti bekerja dan komponennya rusak. Tidak ada kehidupan setelah itu.
•"Kita harus menemukan nilai tertinggi dari tindakan kita,"

2) Konon di suatu zaman ada seorang genius yang terus mengembara, tanpa mengenal lelah, untuk mencari Tuhan. Ia punya keyakinan Tuhan itu ada di tempat X. Ia terus berjalan dan berjalan. Dalam pengembaraannya itu, ia berjumpa dgn beberapa orang tua dan berkata kepadanya: “untuk apa kamu mencari Tuhan, jika kamu tidak percaya?”
sang genius menjawab: “saya mencari Tuhan karena saya ingin melihat-Nya. Saya ingin memastikan bahwa Tuhan memang ada.” Ia kemudian meneruskan perjalanannya. Menjelang tengah hari, ia merasa lelah, kakinya bergetar. Ia kemudian beristirahat di bawah pohon yang rindang. Ia membaringkan dirinya hendak tidur. Namun tidak lama kemudian, ada seorang tua menjumpainya dan berkata: “kalau kamu mencari Tuhan, kamu tidak akan menemukan-Nya. Karena Tuhan tidak ingin menemui anda. Tetapi, kalau kamu percaya kepada-Nya, Ia telah menemui kamu. Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya.” Setelah berkata demikian, orang tua itu langsung hilang dari pandangannya.
Si genius itu, lalu diam, diam, dan diam selama beberapa hari. Sampai akhirnya ia sadar bahwa: Tuhan yang dicarinya, sebenarnya sudah ia temukan dalam hidupnya. Hanya ia tidak percaya.

Injil hari ini menegaskan: percaya kepada Yesus = percaya kepada Bapa = melihat Bapa = memeroleh hidup kekal.
Namun, barangsiapa menolak Yesus = tidak melihat Bapa = menerima hakimnya sendiri.

Tidak ada komentar: