Kamis, 20 Desember 2012

Test

Ketika saya melamar di sebuah perusahaan tambang sebagai trainer, saya dipanggil untuk mengikuti tes seleksi. Tesnya cukup mudah untuk diselesaikan. Saya mengerjakannya dengan sangat enjoy dan tanpa beban apa pun. Tes tahap pertama saya lalui dengan sukses. Demikian juga dengan tes-tes selanjutnya. Tahap terakhir dari seleksi itu adalah interview. Tes ini pun cukup mudah dan sangat sederhana untuk saya lakukan. Karena itu, saya yakin 100% pasti diterima, bila tidak ada faktor X yang mempengaruhi proses tersebut. Namun, apa yang saya duga menuai kebeneran. Sampai cerita ini saya tulis, tidak ada kabar beritanya. Padahal, mereka cerita seminggu setelah interview, saya akan dihubungi secara personal: diterima atau tidak. Sebulan, dua bulan, tiga bulan, dan bahkan sekarang sudah 3 tahun tetap tidak ada kabar beritanya. Saya ingin menanyakannya, tetapi tidak jadi. Saya pesan Yesus: "Apapun yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, itu kamu lakukan untuk Aku." Pesan Yesus ini mengurungkan niat saya untuk bertanya. Mungkin Dia ingin tetap saya sebagai seorang guru di sekolah, sehingga saya memiliki lebih banyak waktu untuk melayani di Gereja. 'Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau telah menentukanku untuk tetap menjadi pewarta sabda-Mu dengan segala kekurangan dan kelebihanku. Aku percaya bahwa Engkau besertaku selalu... Imanuel...'

Tidak ada komentar: