Sabtu, 24 Januari 2009

HIDUP ITU KASIH

”Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia” (1 Yohanes 4:16).

Setiap makhluk hidup yang ada di dunia ini berasal dari kasih yang tidak berkesudahan. Kasih yang sempurna dari Allah. Manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan ada dan hidup di bumi karena Kasih Allah. Berkat kasih Allah itu, semua makhluk dapat berkembang biak sambil menyempurnakan dirinya.
Kasih Allah yang tidak berkesudahan itu mengalir dalam setiap ciptaan-Nya. Manusia dianugerahi kasih untuk saling mencintai satu sama lain secara penuh dan bertanggung jawab. Dalam kasih itu, manusia membangun persekutuan hidup istimewa, yaitu keluarga. Melalui keluarga, manusia saling memberi dan menerima kasih demi kelangsungan dan keberlanjutan hidup (meneruskan keturunan). Dalam kasih mengalirlah rahmat kehidupan, ketenangan, ketentraman, kedamaian, dan kasih karunia. Sebab:
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan... (1 Korintus 13:4-13).

Dalam kasih mengalirlah kehidupan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan, kesejukan, damai sejahtera, dan sukacita. Dalam kehidupan mengalirlah kekuatan cinta dan pengharapan. Hidup yang penuh kasih menyinari dunia dengan cahaya terang, hangat, mendamaikan, menentramkan, dan menyejukan setiap yang lain (the others) yang dikenai atau yang dijumpai. Hidup yang penuh kasih mampu menerima dan memberikan diri seutuhnya. Hidup yang penuh kasih mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri.
Itulah yang disebut hidup adalah kasih. Kasih yang memberi, mengembangkan, menguatkan, mendamaikan, menyejukan, menentramkan, dan menghidupkan setiap orang. Kasih yang mengasihi sesama tanpa syarat. Kasih yang tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia (Roma 13:10). Kasih yang membebaskan dan membahagiakan diri sendiri, sesama, alam semesta, dan Tuhan. Di dalam kasih ada pengharapan, kekuatan, dan damai sejahtera. Sebab ”Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih (1 Yohanes 4:18).
Hiduplah dalam kasih, maka anda akan menikmati betapa indah dan luar biasanya hidup anda. Hidup anda akan bahagia, damai, dan sejahtera dengan apa yang anda miliki. Hidup anda akan bergairah dan memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menghadapi berbagai macam tantangan kehidupan yang mungkin menghampiri anda. Hidup anda akan berkelimpahan.
Dalam kasih, kelemahan akan menjadi kekuatan. Permusuhan menjadi persahabatan. Kebencian menjadi kedamaian. Kemarahan menjadi kesabaran. Kasih menjadikan semuanya indah.

Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan (1 Korintus 15:43).

Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat (2 Korintus 12:10)

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya (1 Korintus 10:13).

Tidak ada komentar: