Senin, 26 Januari 2009

MENCINTAI PASANGAN

TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18)

Orang tua saya mungkin adalah pasangan yang paling bahagia dan setia dalam menjalani hidup perkawinan mereka. Mereka saling mencintai pasangannya secara total dan tanpa syarat. Ayah mencintai ibu dengan setia sampai ayah meninggalkan dunia ini. Demikian juga ibu mencintai ayah dengan seluruh hidupnya.
Selama hidup bersama, kurang lebih 50 tahun, ayah dan ibu begitu bahagia dan menjalani hidup bersama dengan penuh cinta. Setiap hari, saat mau berangkat dan sepulang kerja, ibu sudah menyiapkan secangkir kopi untuk ayah. Sementara ayah menikmati kopinya, ibu dengan penuh cinta menyiapkan makan di dapur untuk ayah dan kami anak-anaknya.
Dalam suasana yang penuh kasih dan cinta, makanan yang sederhana menjadi begitu nikmat. Senikmat anugerah Allah yang tercurah dalam hidup kita. ”Tidak ada yang paling membahagiakan ketika kita hidup saling mencintai, rukun dan damai”, tutur ayah. ”Hidup yang penuh cinta dan saling percaya satu sama lain adalah kunci hidup bahagia. Bukan harta yang membahagiakan kita, tetapi cinta dan kasih sayang yang tanpa batas kepada siapa saja yang kita cintai”, lanjut ibu. ”Dalam hidup saling mencintai dan mengasihi satu sama lain, kita dapat memelihara komitmen dengan penuh tanggung jawab”, tegas ayah.
Menurut saya, hidup perkawinan ayah dan ibu dapat berlangsung secara utuh dan bahagia sepanjang hayat karena didukung oleh empat faktor: (1) cinta yang total dan tanpa syarat pada pasangannya, (2) perhatian, penerimaan, dan pelayanan yang penuh cinta dan kasih sayang, (3) kesetiaan pada komitmen bersama (saat membangun keluarga). Komitmen perlu terus dikobarkan dalam setiap perjalanan hidup, dan (4) motion (gerakan) di dalam hati dan pikiran bahwa ”pasanganku adalah yang terbaik dan terhebat dalam seluruh hidupku.”
Anda pun dapat melakukan hal yang sama dengan ayah dan ibu saya. Ketika anda memilih seseorang untuk anda cintai dan anda jadikan sebagai pendamping, maka anda perlu memiliki cinta, perhatian, komitmen, dan motion yang total dan tanpa syarat pada pasangan anda. Bahwa pasangan anda adalah yang terbaik dan terhebat dalam hidup anda.
Ketika ini anda lakukan, anda tidak akan mudah terpengaruh oleh gesekan-gesekan dari luar, karena dari dalam diri anda, anda sudah memiliki cinta dan kasih sayang yang penuh dan total untuk pasangan anda. Anda mencintai pasangan anda sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Anda mengenal dan memahami pasangan secara mendalam. Anda memahami karakteristik dan kepribadiannya. Sehingga betapa pun ”hijaunya rumput tetangga”, anda tidak akan tergiur olehnya. Mungkin anda hanya akan tersenyum dan menghormatinya karena pasangan anda adalah yang terbaik, terindah, dan terhebat dalam seluruh hidup anda.
Cintailah, cintailah, dan cintailah pasangan anda seperti Tuhan mencintai anda tanpa henti. Setialah pada pasangan anda seperti Tuhan yang setia tanpa syarat pada anda.
Tuhan berfirman:
Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN. (Hosea 2:19-20)

Tidak ada komentar: